Kamis, 16 Oktober 2014

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia. Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting dan harus ada dalam lembaga sekolah. Perpustakaan adalah tempat dimana para pembaca atau pengunjung mencari ilmu dan informasi dengan membaca buku bacaan, di perpustakaan banyak kita jumpai berbagai macam jenis buku bacaan, mulai dari buku cerita, majalah, koran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, menurut Kastam A. Basri di bukunya yang berjudul Petunjuk Penyelenggaraan Perpustakaan Secara Sederhana, hal. 3, Perpustakaan adalah suatu tempat untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, majalah, surat kabar, kliping, brosur dan sebagainya yang dikelola dan diatur secara sistematis sehingga mudah digunakan oleh pengunjung atau anggota perpustakaan. peran perpustakaan sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, perpustakaan yang mampu memenuhi kriteria ang dijelaskan di atas yang meliputu Fungsi Edukatif, Fungsi Informatif dan Fungsi Rekreatif, maka sudah dianggap sebagai sarana yang tepat untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan, pertama Fungsi Edukatif artinya pepustakaan dapat dapat dijadikan sebagai sarana edukasi atau pendidikan bagi anak, karena perpustakaan adalah salah satu sumber belajar, kedua Fungsi Informatif artinya perpustakaan dapat digunakan sebagai sumber informasi, buku-buku yang ada di perpustakaan memiliki banyak informasi yang dapat digali, tak hanya buku-buku tentang pendidikan saja tetapi mencangkup pengetahuan-pengetahuan umum yang patut untuk dibaca. Dengan begitu pembaca akan mendapatkan berbagai macam informasi yang baru.
Ketiga adalah Fungsi Rekreatif artinya perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk membaca buku saja tapi ada unsur rekreatif disitu, dengan pengelolaan perpustakaan yang nyaman, penataan buku yang rapi, berbagai gambar-gambar yang menarik minat pengunjung, membuat perpustakaan layaknya taman yang ada didalam ruang. Para orang tua tidak perlu untuk pergi jauh-jauh ke tempat rekreasi karena dengan pergi ke perpustakaan maka akan mendapat keuntungan yang berlipat. Disamping bisa membaca buku dengan nyaman , kita juga merasakan layaknya di sebuah taman yang indah karena tempatnya yang nyaman. Ketiga fungsi perpustakaan ini harus diterapkan dan ini merupakan tugas dari seorang pengelola perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah, sehingga perpustakaan dapat menjalankan tujuan dan perannya dalam membantu proses pendidikan, yang diantara tujuan dan perannya meliputi :
1.      Mengembangkan pembekalan inovatif untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
2.      Memotivasi siswa dan mereka yang terlibat pada kegiatan pendidikan/ pengajaran untuk menggunakan, menikmati, serta menghargai buku sebagai bahan rekreasi dan sumber informasi.
3.      Membantu siswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya.
4.      Mengembangkan strategi guna mendukung keberadaan dari perpustakaan sekolah dengan melibatkan dukungan dan peran serta orang tua murid memalui komite sekolah, badan pengembang buku dan lembaga-lembaga donasi, agar keberadaan dari suatu ubit perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya yaitu melalui penambahan koleksi dan fasilitas pendukungnya.
Melihat kondisi perpustakaan sekolah di Indonesia amatlah berbeda-beda. Keberadaan dari suatu perpustakaan sekolah ada yang hanya mempunyai satu ruang koleksi sampai perpustakaan digital yang sudah maju. Sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adalah bagaimana perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, dan sekaligus dapat menjadikan perpustakaan sebagai media alternatif pendidikan di luar pendidikan formalnya. Penyebabnya adalah kepedulian dalam pengelolaan perpustakaan yang kurang menyebabkan kurang berfungsinya tujuan yang diemban oleh perpustakaan serta tinkat profesionalisme dari pustakawan, banyak para pustakawan yang kurang memenuhi standar pengelola perpustakaan, ini yang menyebabkan kurang maksimalnya pengelolaan perpustakaan, Penekanan persyaratan perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi bidang perpustakaan, diharapkan mampu mengelola perpustakaan sesuai standar kinerja perpustakaan. Dimana dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, pustakawan harus dapat menjadi penghubung dalam memperoleh bahan bacaan yang diinginkan oleh masyarakat di lingkungan sekolah. Kepedulian tersebut dapat diwujudkan pada proses melakukan kegiatan pembinaan koleksi yang terkait dengan pengadaan bahan bacaan di perpustakaan sekolah. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan, diantaranya dapat melalui:
a.       Pembelian, dilakukan berdasarkan rekomendasi guru dan kebutuhan siswa.
b.      Sumbangan, aktif melakukan surat-menyurat kepada lembaga donasi.
c.       Tukar menukar koleksi elektronik antar perpustakaan sekolah atau badan-badan yang bergerak di bidang pendidikan dan yang berperan sebagai tempat magang.
d.      Melakukan kegiatan download  bahan bacaan melalui internet, yang diklasifikasikan berdasarkan subyeknya dan menyimpannya pada media Compact Disk guna memudahkan bagi siswa/guru yang ingin membaca bahan bacaan wajib atau pengembangan.
Pada akhirnya perpustakaan dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar yang diharapkan mampu mengemban fungsi-fungsi yang sebenarnya dan disamping itu dapat meningkatkan minat membaca siswa. (oleh Sigit Dwi Laksana M,Pd.I)Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia. Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting dan harus ada dalam lembaga sekolah. Perpustakaan adalah tempat dimana para pembaca atau pengunjung mencari ilmu dan informasi dengan membaca buku bacaan, di perpustakaan banyak kita jumpai berbagai macam jenis buku bacaan, mulai dari buku cerita, majalah, koran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, menurut Kastam A. Basri di bukunya yang berjudul Petunjuk Penyelenggaraan Perpustakaan Secara Sederhana, hal. 3, Perpustakaan adalah suatu tempat untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, majalah, surat kabar, kliping, brosur dan sebagainya yang dikelola dan diatur secara sistematis sehingga mudah digunakan oleh pengunjung atau anggota perpustakaan. peran perpustakaan sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, perpustakaan yang mampu memenuhi kriteria ang dijelaskan di atas yang meliputu Fungsi Edukatif, Fungsi Informatif dan Fungsi Rekreatif, maka sudah dianggap sebagai sarana yang tepat untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan, pertama Fungsi Edukatif artinya pepustakaan dapat dapat dijadikan sebagai sarana edukasi atau pendidikan bagi anak, karena perpustakaan adalah salah satu sumber belajar, kedua Fungsi Informatif artinya perpustakaan dapat digunakan sebagai sumber informasi, buku-buku yang ada di perpustakaan memiliki banyak informasi yang dapat digali, tak hanya buku-buku tentang pendidikan saja tetapi mencangkup pengetahuan-pengetahuan umum yang patut untuk dibaca. Dengan begitu pembaca akan mendapatkan berbagai macam informasi yang baru.
Ketiga adalah Fungsi Rekreatif artinya perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk membaca buku saja tapi ada unsur rekreatif disitu, dengan pengelolaan perpustakaan yang nyaman, penataan buku yang rapi, berbagai gambar-gambar yang menarik minat pengunjung, membuat perpustakaan layaknya taman yang ada didalam ruang. Para orang tua tidak perlu untuk pergi jauh-jauh ke tempat rekreasi karena dengan pergi ke perpustakaan maka akan mendapat keuntungan yang berlipat. Disamping bisa membaca buku dengan nyaman , kita juga merasakan layaknya di sebuah taman yang indah karena tempatnya yang nyaman. Ketiga fungsi perpustakaan ini harus diterapkan dan ini merupakan tugas dari seorang pengelola perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah, sehingga perpustakaan dapat menjalankan tujuan dan perannya dalam membantu proses pendidikan, yang diantara tujuan dan perannya meliputi :
1.      Mengembangkan pembekalan inovatif untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
2.      Memotivasi siswa dan mereka yang terlibat pada kegiatan pendidikan/ pengajaran untuk menggunakan, menikmati, serta menghargai buku sebagai bahan rekreasi dan sumber informasi.
3.      Membantu siswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya.
4.      Mengembangkan strategi guna mendukung keberadaan dari perpustakaan sekolah dengan melibatkan dukungan dan peran serta orang tua murid memalui komite sekolah, badan pengembang buku dan lembaga-lembaga donasi, agar keberadaan dari suatu ubit perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya yaitu melalui penambahan koleksi dan fasilitas pendukungnya.
Melihat kondisi perpustakaan sekolah di Indonesia amatlah berbeda-beda. Keberadaan dari suatu perpustakaan sekolah ada yang hanya mempunyai satu ruang koleksi sampai perpustakaan digital yang sudah maju. Sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adalah bagaimana perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, dan sekaligus dapat menjadikan perpustakaan sebagai media alternatif pendidikan di luar pendidikan formalnya. Penyebabnya adalah kepedulian dalam pengelolaan perpustakaan yang kurang menyebabkan kurang berfungsinya tujuan yang diemban oleh perpustakaan serta tinkat profesionalisme dari pustakawan, banyak para pustakawan yang kurang memenuhi standar pengelola perpustakaan, ini yang menyebabkan kurang maksimalnya pengelolaan perpustakaan, Penekanan persyaratan perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi bidang perpustakaan, diharapkan mampu mengelola perpustakaan sesuai standar kinerja perpustakaan. Dimana dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, pustakawan harus dapat menjadi penghubung dalam memperoleh bahan bacaan yang diinginkan oleh masyarakat di lingkungan sekolah. Kepedulian tersebut dapat diwujudkan pada proses melakukan kegiatan pembinaan koleksi yang terkait dengan pengadaan bahan bacaan di perpustakaan sekolah. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan, diantaranya dapat melalui:
a.       Pembelian, dilakukan berdasarkan rekomendasi guru dan kebutuhan siswa.
b.      Sumbangan, aktif melakukan surat-menyurat kepada lembaga donasi.
c.       Tukar menukar koleksi elektronik antar perpustakaan sekolah atau badan-badan yang bergerak di bidang pendidikan dan yang berperan sebagai tempat magang.
d.      Melakukan kegiatan download  bahan bacaan melalui internet, yang diklasifikasikan berdasarkan subyeknya dan menyimpannya pada media Compact Disk guna memudahkan bagi siswa/guru yang ingin membaca bahan bacaan wajib atau pengembangan.

Pada akhirnya perpustakaan dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar yang diharapkan mampu mengemban fungsi-fungsi yang sebenarnya dan disamping itu dapat meningkatkan minat membaca siswa. (oleh Sigit Dwi Laksana M,Pd.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar