DAFTAR GURU PNS dan GTT SD Negeri Dono 2
Jumat, 28 November 2014
Kamis, 16 Oktober 2014
PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Perkembangan perpustakaan tidak
dapat dipisahkan di sejarah manusia. Perpustakaan merupakan salah satu sumber
belajar yang sangat penting dan harus ada dalam lembaga sekolah. Perpustakaan adalah
tempat dimana para pembaca atau pengunjung mencari ilmu dan informasi dengan membaca buku bacaan, di
perpustakaan banyak kita jumpai berbagai macam jenis buku bacaan, mulai dari
buku cerita, majalah, koran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, menurut Kastam A. Basri di bukunya yang berjudul Petunjuk Penyelenggaraan Perpustakaan Secara
Sederhana, hal. 3, Perpustakaan
adalah suatu tempat untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari
buku, majalah, surat kabar, kliping, brosur dan sebagainya yang dikelola dan
diatur secara sistematis sehingga mudah digunakan oleh pengunjung atau anggota
perpustakaan. peran perpustakaan sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan, perpustakaan yang mampu memenuhi kriteria ang dijelaskan di atas
yang meliputu Fungsi Edukatif, Fungsi Informatif dan Fungsi Rekreatif, maka
sudah dianggap sebagai sarana yang tepat untuk menunjang peningkatan mutu
pendidikan, pertama Fungsi Edukatif artinya pepustakaan dapat dapat dijadikan
sebagai sarana edukasi atau pendidikan bagi anak, karena perpustakaan adalah
salah satu sumber belajar, kedua Fungsi Informatif artinya perpustakaan dapat
digunakan sebagai sumber informasi, buku-buku yang ada di perpustakaan memiliki
banyak informasi yang dapat digali, tak hanya buku-buku tentang pendidikan saja
tetapi mencangkup pengetahuan-pengetahuan umum yang patut untuk dibaca. Dengan
begitu pembaca akan mendapatkan berbagai macam informasi yang baru.
Ketiga
adalah Fungsi Rekreatif artinya perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk
membaca buku saja tapi ada unsur rekreatif disitu, dengan pengelolaan
perpustakaan yang nyaman, penataan buku yang rapi, berbagai gambar-gambar yang
menarik minat pengunjung, membuat perpustakaan layaknya taman yang ada didalam
ruang. Para orang tua tidak perlu untuk pergi jauh-jauh ke tempat rekreasi
karena dengan pergi ke perpustakaan maka akan mendapat keuntungan yang
berlipat. Disamping bisa membaca buku dengan nyaman , kita juga merasakan
layaknya di sebuah taman yang indah karena tempatnya yang nyaman. Ketiga fungsi
perpustakaan ini harus diterapkan dan ini merupakan tugas dari seorang
pengelola perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah,
sehingga perpustakaan dapat menjalankan tujuan dan perannya dalam membantu proses pendidikan, yang diantara tujuan dan perannya meliputi :
1. Mengembangkan
pembekalan inovatif untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpustakaan
sekolah.
2. Memotivasi siswa dan
mereka yang terlibat pada kegiatan pendidikan/ pengajaran untuk menggunakan,
menikmati, serta menghargai buku sebagai bahan rekreasi dan sumber informasi.
3. Membantu siswa dalam
mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya.
4. Mengembangkan
strategi guna mendukung keberadaan dari perpustakaan sekolah dengan melibatkan
dukungan dan peran serta orang tua murid memalui komite sekolah, badan
pengembang buku dan lembaga-lembaga donasi, agar keberadaan dari suatu ubit
perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya yaitu melalui penambahan koleksi dan
fasilitas pendukungnya.
Melihat kondisi
perpustakaan sekolah di
Indonesia amatlah berbeda-beda. Keberadaan dari suatu perpustakaan sekolah ada
yang hanya mempunyai satu ruang koleksi sampai perpustakaan digital yang sudah
maju. Sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adalah bagaimana
perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, dan sekaligus dapat
menjadikan perpustakaan sebagai media alternatif pendidikan di luar pendidikan
formalnya. Penyebabnya adalah
kepedulian dalam pengelolaan perpustakaan yang kurang menyebabkan kurang
berfungsinya tujuan yang diemban oleh perpustakaan serta tinkat profesionalisme
dari pustakawan, banyak para pustakawan yang kurang memenuhi standar pengelola
perpustakaan, ini yang menyebabkan kurang maksimalnya pengelolaan perpustakaan, Penekanan persyaratan perpustakaan
sekolah harus dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi bidang perpustakaan,
diharapkan mampu mengelola perpustakaan sesuai standar kinerja perpustakaan.
Dimana dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, pustakawan harus dapat
menjadi penghubung dalam memperoleh bahan bacaan yang diinginkan oleh
masyarakat di lingkungan sekolah. Kepedulian tersebut dapat diwujudkan pada
proses melakukan kegiatan pembinaan koleksi yang terkait dengan pengadaan bahan
bacaan di perpustakaan sekolah. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bacaan, diantaranya dapat melalui:
a. Pembelian, dilakukan
berdasarkan rekomendasi guru dan kebutuhan siswa.
b. Sumbangan, aktif
melakukan surat-menyurat kepada lembaga donasi.
c. Tukar menukar koleksi
elektronik antar perpustakaan sekolah atau badan-badan yang bergerak di bidang
pendidikan dan yang berperan sebagai tempat magang.
d. Melakukan kegiatan download
bahan bacaan melalui internet, yang diklasifikasikan berdasarkan
subyeknya dan menyimpannya pada media Compact
Disk guna memudahkan bagi siswa/guru yang ingin membaca bahan bacaan wajib
atau pengembangan.
Pada akhirnya perpustakaan dapat digunakan sebagai media dan sumber
belajar yang diharapkan mampu mengemban fungsi-fungsi yang sebenarnya dan
disamping itu dapat meningkatkan minat membaca siswa. (oleh Sigit Dwi Laksana
M,Pd.I)Perkembangan perpustakaan tidak
dapat dipisahkan di sejarah manusia. Perpustakaan merupakan salah satu sumber
belajar yang sangat penting dan harus ada dalam lembaga sekolah. Perpustakaan adalah
tempat dimana para pembaca atau pengunjung mencari ilmu dan informasi dengan membaca buku bacaan, di
perpustakaan banyak kita jumpai berbagai macam jenis buku bacaan, mulai dari
buku cerita, majalah, koran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, menurut Kastam A. Basri di bukunya yang berjudul Petunjuk Penyelenggaraan Perpustakaan Secara
Sederhana, hal. 3, Perpustakaan
adalah suatu tempat untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari
buku, majalah, surat kabar, kliping, brosur dan sebagainya yang dikelola dan
diatur secara sistematis sehingga mudah digunakan oleh pengunjung atau anggota
perpustakaan. peran perpustakaan sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan, perpustakaan yang mampu memenuhi kriteria ang dijelaskan di atas
yang meliputu Fungsi Edukatif, Fungsi Informatif dan Fungsi Rekreatif, maka
sudah dianggap sebagai sarana yang tepat untuk menunjang peningkatan mutu
pendidikan, pertama Fungsi Edukatif artinya pepustakaan dapat dapat dijadikan
sebagai sarana edukasi atau pendidikan bagi anak, karena perpustakaan adalah
salah satu sumber belajar, kedua Fungsi Informatif artinya perpustakaan dapat
digunakan sebagai sumber informasi, buku-buku yang ada di perpustakaan memiliki
banyak informasi yang dapat digali, tak hanya buku-buku tentang pendidikan saja
tetapi mencangkup pengetahuan-pengetahuan umum yang patut untuk dibaca. Dengan
begitu pembaca akan mendapatkan berbagai macam informasi yang baru.
Ketiga
adalah Fungsi Rekreatif artinya perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk
membaca buku saja tapi ada unsur rekreatif disitu, dengan pengelolaan
perpustakaan yang nyaman, penataan buku yang rapi, berbagai gambar-gambar yang
menarik minat pengunjung, membuat perpustakaan layaknya taman yang ada didalam
ruang. Para orang tua tidak perlu untuk pergi jauh-jauh ke tempat rekreasi
karena dengan pergi ke perpustakaan maka akan mendapat keuntungan yang
berlipat. Disamping bisa membaca buku dengan nyaman , kita juga merasakan
layaknya di sebuah taman yang indah karena tempatnya yang nyaman. Ketiga fungsi
perpustakaan ini harus diterapkan dan ini merupakan tugas dari seorang
pengelola perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah,
sehingga perpustakaan dapat menjalankan tujuan dan perannya dalam membantu proses pendidikan, yang diantara tujuan dan perannya meliputi :
1. Mengembangkan
pembekalan inovatif untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpustakaan
sekolah.
2. Memotivasi siswa dan
mereka yang terlibat pada kegiatan pendidikan/ pengajaran untuk menggunakan,
menikmati, serta menghargai buku sebagai bahan rekreasi dan sumber informasi.
3. Membantu siswa dalam
mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya.
4. Mengembangkan
strategi guna mendukung keberadaan dari perpustakaan sekolah dengan melibatkan
dukungan dan peran serta orang tua murid memalui komite sekolah, badan
pengembang buku dan lembaga-lembaga donasi, agar keberadaan dari suatu ubit
perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya yaitu melalui penambahan koleksi dan
fasilitas pendukungnya.
Melihat kondisi
perpustakaan sekolah di
Indonesia amatlah berbeda-beda. Keberadaan dari suatu perpustakaan sekolah ada
yang hanya mempunyai satu ruang koleksi sampai perpustakaan digital yang sudah
maju. Sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adalah bagaimana
perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, dan sekaligus dapat
menjadikan perpustakaan sebagai media alternatif pendidikan di luar pendidikan
formalnya. Penyebabnya adalah
kepedulian dalam pengelolaan perpustakaan yang kurang menyebabkan kurang
berfungsinya tujuan yang diemban oleh perpustakaan serta tinkat profesionalisme
dari pustakawan, banyak para pustakawan yang kurang memenuhi standar pengelola
perpustakaan, ini yang menyebabkan kurang maksimalnya pengelolaan perpustakaan, Penekanan persyaratan perpustakaan
sekolah harus dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi bidang perpustakaan,
diharapkan mampu mengelola perpustakaan sesuai standar kinerja perpustakaan.
Dimana dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, pustakawan harus dapat
menjadi penghubung dalam memperoleh bahan bacaan yang diinginkan oleh
masyarakat di lingkungan sekolah. Kepedulian tersebut dapat diwujudkan pada
proses melakukan kegiatan pembinaan koleksi yang terkait dengan pengadaan bahan
bacaan di perpustakaan sekolah. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bacaan, diantaranya dapat melalui:
a. Pembelian, dilakukan
berdasarkan rekomendasi guru dan kebutuhan siswa.
b. Sumbangan, aktif
melakukan surat-menyurat kepada lembaga donasi.
c. Tukar menukar koleksi
elektronik antar perpustakaan sekolah atau badan-badan yang bergerak di bidang
pendidikan dan yang berperan sebagai tempat magang.
d. Melakukan kegiatan download
bahan bacaan melalui internet, yang diklasifikasikan berdasarkan
subyeknya dan menyimpannya pada media Compact
Disk guna memudahkan bagi siswa/guru yang ingin membaca bahan bacaan wajib
atau pengembangan.
Pada akhirnya perpustakaan dapat digunakan sebagai media dan sumber
belajar yang diharapkan mampu mengemban fungsi-fungsi yang sebenarnya dan
disamping itu dapat meningkatkan minat membaca siswa. (oleh Sigit Dwi Laksana
M,Pd.I)
Selasa, 14 Oktober 2014
VISI, MISI DAN TUJUAN
SD NEGERI DONO 2
Sekolah
Dasar sebagai lembaga pendidikan formal mengemban amanat untuk mencapai dan
mendukung visi dan misi pendidikan Nasional serta pendidikan di daerah
masing-masing. Oleh karena itu SD Negeri II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, perlu memiliki visi
dan misi sekolah. Dengan adanya visi dan misi sekolah, SD Negeri II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten
Tulungagung dapat memiliki arah pijakan dan pedoman untuk bertindak dalam mencapai
tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Berikut ini visi, misi dan tujuan
pendidikan SD Negeri II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten
Tulungagung.
A.
VISI SEKOLAH
“Terwujudnya sekolah
yang berprestasi berwawasan IPTEK unggul dalam proses belajar berdasarkan iman
dan taqwa”
B. MISI SEKOLAH
1.
Menanamkan keyakinan / akidah melalui
pengalaman ajaran agama.
2.
Mengoptimalkan proses pembelajaran dan
bimbingan.
3.
Mengembangkan
pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan
bakat, minat dan potensi siswa.
4.
Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga
sekolah dan lingkungan.
C.
TUJUAN SEKOLAH
1.
Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
2.
Meraih prestasi akademik maupun non akademik
minimal tingkat kabupaten / kota.
3.
Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di
lingkungan masyarakat sekitar.
4.
Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)